Perjuanganku Memasuki Universitas
Assalamualaikum
wr.wb
Halo teman
teman, Perkanalkan nama ku Devi Ulfah Sopiah, biasa dipanggil Devi, Sekarang
aku sedang mencari ilmu di salah satu universitas negeri di bandung, yaitu
menjadi mahasiswa KPI di UIN Bandung.
Aku akan
menceritakan pengalaman ku bagaimana akhirnya aku bisa kuliah disini, tapi
sebelum itu biarkan lah aku memperkenalkan diri, Namaku Devi Ulfah Sopiah,
Lahir di Tasikmalaya 09 Desember 1999, aku merupakan anak ke 2 dari 3
bersaudara, aku asli Ciawi Tasikmalaya disanalah aku tinggal dan dibesarkan. Ya
mungkin cukup sekian perkenalan nya, mari kita mulai menceritakan perjuangan ku
memasuki universitas.
Kelas 3
SMA, dimulailah SNMPTN, aku memilih Unpad dengan jurusan Psikologi sebagai
pilihan pertama, kemudian UPI dengan jurusan teknologi pendidikan sebagai
jurusan kedua, tak ada satu niat pun untuk pergi ke UIN pada saat itu, seleksi
pertama alhamdulillah lolos, seleksi kedua, aku tidak lolos. Kecewa memang,
tapi aku masih bisa menerimanya dengan ikhlas, karena aku yakin, Allah akan
memberikan yang terbaik untuk hambanya.
Setelah
berakhir gagal dengan SNMPTN aku pun berjuang dengan SBMPTN, disana aku memilih
UPI – teknologi pendidikan sebagai pilihan pertama, UIN Bandung jurusan HUMAS
sebagai pilihan KEDUA, lalu Unpad jurusan sastra sunda sebagai pilihan ketiga.
Sebelum
hari H SBMPTN, aku belajar mati matian, karena masuk UPI/UNPAD adalah impianku
sejak lama. Ibu ku sangat ingin aku masuk universitas negeri. Hari demi hari ku
lewati dengan belajar buku “Jitu lulus SBMPTN 2018” hingga tibalah hari H
tersebut. Aku telah siap, dan ku kerjakan semua soal dengan sungguh sungguh,
tapi sayang ada 1 informasi yang kulewatkan, yaitu pengumuman dari pemerintah
sistem penilaian nya yaitu diisi semua, sedangkan aku mengisi dengan kolom yang
bolong bolong karena takut sistem penilaian seperti tahun sebelum sebelum nya
(benar +1 salah-4) aku pulang dengan keadaan kalut. Lagi lagi hanya bisa pasrah
dan berdoa kepada yang maha kuasa.
Saat hari H pengumuman SBMPTN, itu adalah
hari dimana aku mengikuti ujian masuk STAN. Benar benar susah masuk STAN,
padahal aku untuk ini juga sudah belajar mati matian, al hasil, aku mendapatkan
2 pengumuman sekaligus, 1. STAN GAGAL 2. SBMPTN juga GAGAL. Ya, aku dinyatakan
tidak lolos
Saat itu,
aku benar benar tidak tahu harus apa karena aku ditolak oleh banyak universitas
sekaligus, aku sungguh bingung, dan benar benar tidak tahu harus kemana. Jika
memaksakan ingin UPI maka uang yang orangtuaku harus keluarkan bisa lebih dari
30 juta (Ujian Mandiri) aku mundur.
Sebelum
hari hari menegangkan ini, aku sempat ikut UMPTKIN, Ujian khusus UIN di seluruh
Indonesia, pilihan pertamaku jatuh pada Komunikasi Penyiaran Islam, jujur saja,
aku memilih KPI ini karena tertarik pada kata “komunikasi” yang tercantum disana.
Pilihan kedua jatuh pada Manejemen Dakwah. Ujian UMPTKIN ini lumayan tidak
mudah, tapi seperti biasa, yang penting aku berusaha dan terus berdoa.
Pada saat
aku bingung harus kuliah dimana, adalah pengumuman UMPTKIN ini, aku benar benar
berharap semoga di UIN ini aku diterima, karena jujur saja, aku sudah lelah
dengan penolakan. Hehe. Alhamdulillah, aku diterima di KPI Uin Bandung, aku
bersyukur.
Pada
awalnya, aku kurang ingin kuliah disini, karena yang ku impikan adalah kuliah
di UPI atau UNPAD. Mungkin pada awalnya aku merasa seperti telah terdampar di
UIN ini, tapi setelah sekian lama ku jalani menuntut ilmu disini, aku semakin
sadar, bahwa aku tidak hanya sekadar terdampar, tapi aku benar benar di
tempatkan oleh Allah disini, karena dulu aku meminta di luluskan di tempat yang
terbaik menurut-NYA, semester 2 ini, semakin aku sadar dan bersyukur bahwa
menuntut ilmu di UIN ini sangatlah BAIK, dan juga banyak manfaat nya. Dan
sampai 3 tahun ke depan, aku bertekad untuk lulus dari sini dengan sebaik mungkin,
dan mendapat ilmu sebanyak mungkin, sehingga ketika aku lulus, aku bukan hanya
mendapat gelar sarjana, tapi lebih daripada itu.
Mungkin
cukup segitu aja dulu cerita mengenai perjuanganku masuk Universitas, dari
ceritaku sendiri, aku belajar banyak hal, mengenai perjuangan, keikhlasan, dan
banyak lagi, kita harus selalu percaya bahwa Allah tak akan pernah salah
menempatkan kita di suatu tempat/kondisi. Pasti ada alasan kenapa kita ada
disana, ada berkah yang harus kita raih. Apapun yang terjadi, meskipun tak
pernah selalu sesuai ekspetasi, kita harus selalu bersyukur dengan apa yang
terjadi, karena dalam QS. Al Baqarah 216. Allah berfirman :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).
Mantap
ReplyDeleteMantap fans
ReplyDeleteYuhuuu keren
ReplyDeleteSemangatt teruss 😍😍😍
ReplyDeleteSangat menginspirasi 😇💜
ReplyDelete